Tentang adanya ilmu
laduni ini, para ahli sufi
merujuk pada surat Al-Kahfi ayat 60-82, yang mengisahkan perjummpaan Nabi Musa
as dengan Nabi Khidir as. Khidir dianggap mempunyai ilmu laduni, sedangkan Musa
menggunakan ilmu syari’at, ilmu pengetahuan biasa, ilmu lahir.
Ilmu tersebut dinamakan “Laduni” karna terdapat ayat wa’allamnahu
min ladunna ‘ilman (......dan yang telah Kami ajarkan kepadanya -Khidir as.- ilmu dari sisi Kami).
Tasawuf ada yang termasuk ilmu laduin, yaitu yang diterima
langsung dari seorang sufi dari Tuhannya setelah diamembersihkan hatinya dengan
riadlah (tirakat) dan mujahadah (kesungguhan). Riadlah dan Mujahadah tersebut
menghasilkan musyahadah (tembus pandang) pada keilahian Tuhan, setelah
terbukanya hijab (dinding pembatas)antara hamba dan Tuhannya. Ketila itulah
seorang hamba menerima limpahan ilmu laduni.
Ikhtiar untuk memperoleh i;mu laduni banyak dilakukan
dipesantren-pesantren salaf, dengan melakukan riadlah-riadlah tertentu melalui
bimbingan seorang guru. Secara umum, jalan yang ditempuh itu lebih banyak
menekankan ada beningnya hati, dibanding kuatnya pemikiran.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar