Pages

Selasa, 04 November 2014

Syair Yang Membuat Imam Ahmad Bin Hambal Menangis | Puisi

Jika Tuhanku bertanya padaku.
Tidak malukah kau bermaksiat pada-Ku?
Kau sembunyikan dosamu dari makhluk-Ku.
Dan kau datang pada-Ku dengan penuh dosa.
Bagaimana aku menjawab duhai diriku yang malang?
Dan sipalah yang dapat menyelamatkanku?
Aku terus menyogok jiwaku dengan impian dan harapan dari masa ke masa.
Dan aku melupakan apa yang bakal dihadapi setelah mati.
Dan apa yang akan berlaku setelah dikafani.
Seolah aku ini telah dijamin untuk hidup selamanya.
Seakan mati tak akan menghampiri.
Dan telah datang padaku sakaratul maut yang ngeri.
Nah! Siapa sekarang yang mampu melindungi.

Aku melihat pada wajah-wajah.
Apakah mereka ada dari mereka yang akan menebusku.
Akan ku disoal apa yang telah aku lakukan didunia untuk menyelamatkan diri?
Maka bagaimana akan kujawab setelah aku mengabaikan urusan agamaku ini?
Celakanya aku!
Apakah aku tak mendengar ayat-ayat Allah yang menyeruku.
Adakah aku tak mendengar apa yang telah diberitakan surat Qoof dan Yasin?
Adakah aku tak mendengar tentang hari dikumpulkan manusia.
Hari qperhimpunan dan hari ad-deen (qiyamah)
adakah aku tak mendengar panggilan ajal maut, menyeru dan menjemputku?
Maka ya Rob!
Seorang hamba datang bertaubat.
Siapa yang dapat melindungi?
Melainkan Tuhan yang Maha Luas pengampunan-Nya dan yang membimbingku pada kebenaran.
Aku datang pada-Mu.
Maka kasihanilah daku.
Dan beratkanlah timbangan (kebaikan)ku.
Dan ringankan (percepatan) hisabku.
Karna engkaulah yang terbaik dalam penghisapan.
Astaghfirullahal 'adhim..
Alladzii laailaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaiih..

Tidak ada komentar: